Jumat, 14 Maret 2014

Ambulan udara


Masa kritis atau kecelakaan dapat menimpa siapa saja, dengan penanggulangan yang cepat mungkin dapat menyelamatkan nyawa seseorang. dengan situasi yang mendadak dapat melakukan evakuasi dan mengantar pasien ke rumah sakit terdekat untuk memberikan pertolonganPT Istana Mulia menyediakan Layanan Ambulan udara
untuk pribadi maupun Group disaat anda urgen membutuhkannya seperti mengejar waktu untuk semua kepentingan Bisnis.kami memiliki Ketersedian Ambulan udara terbaik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.

Anda dapat meningkatkan kuinerja maksimal Perusahaan anda dengan cara menyewa Ambulan udara kami.bahkan anda dapat menampilkan banner/spanduk perusahaan Anda pada Ambulan udara dan mengatur tempat pendaratan pribadi

Cara Booking :
Durasi Sewa Minimal 2 Jam
pemesanan 2 hari sebelum keberangkatan
DP 50%
Pelunasan 2 hari sebelum keberangkatan Untuk Harga Ambulan udara kami,anda dapat Menghubungi kami 021 7362540 /021 70293232 / 02127328777

Artikel terkait lainnya:
sewa helikopter
sewa pesawat terbang
sewa foto udara dari pesawat
sewa truck di ciledug
sewa ruang meeting di ciledug
paket harga joy flight
harga sewa helikopter
taksi udara Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

kapasitas maksimal helikopter

kapasitas maksimal helikopter ada jenis heli Mil Mi-17-V5: Helikopter Angkut Multi Peran Andalan Puspenerbad
 

Setelah cukup lama berpisah dari kedigdayaan alutsista asal Rusia, kini Puspenerbad (Pusat Penerbangan Angkatan Darat) kembali bisa membusungkan dada dengan dimilikinya heli Mi-17-V5. Sebuah heli angkut sedang yang punya kapasitas angkut jauh lebih besar dibanding arsenal heli Penerbad selama ini yang didominasi buatan AS.
Pada dasarnya sesuai kode yang ada, Mi-17-V5 skadron 31 merupakan subvarian pengembangan generasi kelima. Ciri dari heli ini terasa dari warna cat abu-abu untuk dalam kabin yang bisa menampung 30 personel bersenjata lengkap. Tempat duduk personel menempel pada kedua sisi dalam kabin penumpang (posisi saling berhadapan). Bila difungsikan sebagai heli ambulance, kabin dapat diisi 12 tepat tidur lipat dan satu bangku untuk tenaga medis.
Merujuk ke kesatuannya, Skadron 31 Serbu Puspenerbad resmi berdiri pada 23 Maret 2006 dan bermarkas di Lanumad Ahmad Yani, Semarang – Jawa Tengah. Kala itu kekuatannya masih terdiri dari sepasang heli serang Mi-35P Hind. Saat ini komposisi Skadron 31 Serbu sudah dalam kategori lengkap, terdiri dari 5 heli serang Mi-35P dan 12 heli angkut taktis Mi-17-V5. Semua armada heli di skadron ini adalah rancangan biro desain Mil Moscow Helicopter, sedangkan untuk pabrikannya adalah Kazan Helikopter.

Mi-17 dilengkapi tiga pintu sebagai fasilitas akses keluar rmasuk. Masing-masing sebuah pintu terdapat di kanan dan kiri. Selanjutnya di bagian belakang terdapat pintu rampa (ramp door), bukan pintu model cangkang. Di lingkungan TNI, saat ini hanya Mi-17 yang punya pintu ramp, umumnya ramp door ada di pesawat angkut, seperti C-130 Hercules dan CN-235. Sementara untuk pintu model cangkang (clamshell) kini digunakan oleh heli ringan BO-105, dan heli angkut sedang tempo doeloe Mi-4 Hound. Sejenak kembali ke masa lalu, di tahun 60-an TNI AU pernah mengoperasikan heli angkut berat Mil Mi-6, dan heli ini juga dibekali ramp door dengan ukuran lebih besar.
 

Mil Mi-8, varian awal dari Mi-17
Mi-17-V5
Kembali kabin penumpang, terdapat dua dudukan senapan mesin yang tersebar di empat titik (jendela). Sepasang di dekat pintu depan (kanan – kiri), dari pantauan saat ajang Pameran Alutsista TNI AD di lapangan Monas, November 2013 silam, tampak jenis senjatanya adalah FN MAG kaliber 7,62mm. Sedangkan untuk jenis senjata dibelakangnya (kiri dan kanan) adalah tipe SS-1 kaliber 5,56mm. Kehadian dua jenis senapan mesin tadi berifat portable, fungsinya lebih ditekankan sebagai bantuan tembakan secara terbatas.

Selain dudukan senjata tadi, pada sisi kanan dan kiri bagian tengah kabin bisa dipergoki lubang sambungan pipa. Ini tak lain fasilitas bagi empat tabung bahan bakar cadangan yang bisa bisa dipasang menggantikan posisi tempat duduk pasukan. Setiap tabung punya kapasitas sekitar 975 liter. Dalam kondisi standar setiap unit Mi-17 sudah dibekali sepasang tangki bahan bakar dikanan dan kiri luar body dengan kapasitas masing-masing 1000 liter. Bila seluruh kemampuan angkut bahan bakar tadi digabungkan maka secara teknis heli dapat melakukan terbang feri selama 6 jam non stop.

FN MAG kaliber 7,62mm, terpasang seperti “door gun”
Senapan serbu SS-1 ditambahkan sebagai senjata bantuan tembakkan di jendela belakang.
Beranjut ke soal pengoperasian, ada karakter khas pada heli-heli Rusia, contohnya untuk menghidupkan kedua mesin, lantaran lubang exhaust mengarah kesamping maka proses pengaktifan mesin harus dilakukan dengan memperhatikan arah angin. Bila angin dari arah kanan maka mesti mengaktifkan mesin sebelah kiri terlebih dahulu. Sifat serupa berlaku ketika heli mulai beranjak ke udara. Terkait efek putaran baling-baling, putarannya yang searah jarum jam membuat ada kecenderungan body miring ke arah kanan, bukan ke kiri seperti heli-heli buatan barat.
Untuk urusan sumber tenaga, Mi-17 dibekali sepasang mesin turboshaft Isotov TV3-117VMA, setiap mesin mampu menyemburkan daya hingga 2.200 shp. Spesifikasi mesin pada Mi-17adalah sama dengan heli serang Mi-35P, bedanya pada Mi-35P tenaga besar dipakai untuk membawa persenjataan berat maka pada Mi-17 tenaga besar digunakan untuk membawa beban. Karena punya spesifikasi mesin yang serupa, maka untuk perawatan mesin antara Mi-17 dan Mi-35P tidak ada perbedaan.

 

Ruang kargo dan ramp door Mi-17 TNI AD

 

Mi-17-V5 milik India, tampil dalam versi lengkap dengan 4 tabung peluncur roket
Bila ditengok dari sejarahnya, Mi-17 dikembangkan dari basis airframe varian heli Mi-8. Setidaknya ada dua perbedaan utama yang bisa dipergoki. Dari segi fisik paling mencolok terdapat pada rotor belakang. Posisinya untuk Mi-8 berada di sebelah kanan, sedangkan pada Mi-17 ada disebelah kiri. Untuk mesin, tenaga yang disemburkan Mi-17 lebih besar ketimbang Mi-8. Sebagai tambahan info, dikalangan militer Rusia kode Mi-17 tak begitu populer. Mereka lebih suka menyebutnya sebagai Mi-8M.
Dalam dua dekade belakangan ini, pasar helikopter angkut serba guna cukup marak. Tiap tahun sedikitnya ada 100 unit heli serba guna yang berhasil dijual ke berbagai negara. Namun jenis yang benar-benar merajai pasar jumlahnya tak seberapa.
Rusia terkenal sebagai produsen papan atas untuk kelas heli angkut sedang dan berat. Nama-nama seperti Mi-4 Hound, Mi-6 Hook, dan Mi-8 Hip telah menjadi primadona banyak angkatan bersenjata di dunia. Dari sederet nama tadi, Mi-8 adalah yang paling populer. Ide pembuatan Mi-8 sendiri karena Uni Soviet merasa tersaingi dengan hadirnya heli Sea King, adanya Mi-4 kala itu dinilai sudah tak sesuai lagi dengan kebutuhan operasional. Dengan basis Mi-6 dan heli angkut serang Mi-24 Hind, terciptalah heli angkut serba guna Mi-8. Lewat pengembangan lanjutan, kemudian dihasilkan Mi-17 selaku versi ekspor. Puluhan negara,tidak hanya negara sekutu Rusia yang mengadopsi heli ini, bahkan Mi-17 dipercaya sebagai heli andalan misi PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) dalam menjalankan tugas dikawasan konflik dan rawan bencana.
Meski merupakan varian ekspor dari Mi-8 dan punya struktur desain yang nyaris serupa. Tapi bila dipandang dari sisi kinerja keduanya memiliki perbedaan, ini terlihat dari tipe mesin, dimensi body, bobot total saat tinggal landas, dan knerja operasional lainnnya. Panjang total Mi-8 dari ujung bilah baling-baling utama (saat berputar) hingga ke ujung ekor mencapai 25,24 meter, sementara Mi-17 mencapai 25,35 meter.

Bobot badan Mi-17 saat tinggal normalnya adalah 11,1 ton, sementara bobot tinggal landas maksimumnya adalah 13 ton. Dari beban 13 ton tersebut, untuk kapasitas angkut di dalam kabin mencapai 4,07 ton dan kapasitas angkut di luar kabin (seperti membawa roket/bom/rudal/kanon atau sling cargo) bisa mencapai ukuran 5 ton. Meski kodratnya adalah heli angkut, tapi dari pihak pabrikan telah menawarkan 10 jenis varian senjata dan perangkat elektronik yang bisa dibawa. Diantara yang cukup sangar adalah kontainer bom tabur anti personel PFM-1 Butterfly, empat rudal anti tank beragam jenis dengan pemandu laser, empat peluncur roket multi kaliber, dua bom penghancur beton FAB-250GP, ranjau laut, perangkat pengecoh rudal (chaff), torpedo jenis MK46, dan perangkat pengacau sinyal elektronik ICRM.

Desain Mi-17-V5 tampak dari sisi atas
Beginilah formasi duduk personel saat melakukan mobilitas udara.

Dalam hal kecepatan, dengan kondisi bahan bakar 3.700 liter tanpa muatan, kecepatan jelajah maksimum Mi-17 bisa mencapai 262 km per jam. Sedangkan bila bobotnya telah mencapai batas maksimum, kecepatan jelajah hanya bisa 250 km per jam. Dengan memperhitugkan faktor kelebihan muatan sekitar 5 persen dari batas angkut maksimum, jangkauan jelajah Mi-17 adalah 465 km. Sedangkan bila heli terbang tanpa muatan, maka jarak jelajahnya bisa mencapai 590 km. Kehandalan Mi-17 kian kentara dengan adanya unit peralatan catu tenaga cadangan yang memungkinkan Mi-17 mampu mendarat di landasan darurat,seperti tanah lunak, padang salju, bahkan bisa mendarat di air dengan bantuan kaki pelampung.

Masuk ke dalam ruang kokpit, beberapa perangkat avionik yang menyertai seperti peralatan radio pemancar penerima yang bekerja pada gelombang frekuensi tinggi (HF) dan frekuensi sangat tinggi (VHF), radio komunikasi internal (interkom), kompas radio, radar pengukur ketinggian (altimeter) yang dibekali GPWS (Global Positioning & Warning Systems), hingga perangkat autopilot, peralatan efek Doppler, dan perangkat sistem identifikasi kawan/lawan tipe SRO-2M, serta perangkat untuk menabur keping logam (chaff) atau bunga api (flare) sebagai pengecoh rudal.
Tampilan kokpit Mi-17-V5

Jumlah awak Mi-17 adalah tiga orang, untuk konstruksi kokpit menggunakan model ganda berdampingan disertai dua unit kontrol terpisah dan tempat navigator. Melidungi keselamatan awak, bagian hidung terbuang dari kaca khusus yang dapat menahan terjangan proyektil kaliber 7,62mm.
Insiden Penembakan Heli Mi-17-V5 TNI AD di Papua
Kamis, 4 Agustus 2011, pukul 14.10 WIT – Helikopter Mi-17 Penerbad yang di BKO (Bawah Kendali Operasi) Kodam XVII/Cenderawasih, diberondong tembakan oleh orang tak dikenal di sekitar Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya Papua. Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel Ali H Bogra, di Jayapura, mengonfirmasi kejadian tersebut.
Mi-17 yang dipiloti Mayor CPN Kandek dan Letnan Satu CPN Fandi, lepas landas dari Bandara Puncak Jaya dengan tujuan Wamena mengevakuasi seorang anggota TNI Yonif 753/AVT, atas nama Pratu Fana S Hadi. Tamtama ini adalah penembak senapan pada Komando Taktis Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan yang ditembak pihak tak diketahui di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya

“Dua titik bagian badan helikopter itu berlubang akibat rentetan tembakan dari bawah itu,” kata Bogra. Dua titik itu adalah badan bagian bawah samping kiri roda depan di bawah kursi kopilot, dan di samping kanan dekat mesin pesawat. “Tembakan kedua ini bahkan menembus badan korban penembakan yang dievakuasi tersebut,” katanya.

Tembakan di titik kedua ini mengenai rusuk kiri Hadi. Kondisi korban yang sudah kritis menjadi semakin kritis sehingga membuat nyawanya tidak bisa tertolong lagi dan meninggal dalam penerbangan ke Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya.

Disulap Jadi Helikopter PBB
Sungguh mulia pemerintah Indonesia, meski alutsista yang dimiliki terbatas, termasuk dalam hal kuantitas, tapi tetap menunjukkan rasa “sosial” dalam pergaulan internasional. Hal ini dibuktikan untuk pertama kalinya, Mabes TNI akan mengirimkan tiga helikopter ke dalam misi perdamaian PBB yang bertugas di Darfur, Sudan. Ketiga heli yang terpilih, Mil Mi-17V5 Hip merupakan aset Skadron 31 Serbu (Puspenerbad) yang berpangkalan di Lanumad Ahmad Yani, Semarang. Dengan misi berlabel internasional di daerah konflik, ketiga heli harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan PBB.

 

Guna memenuhi permintaan ini, Puspenerbad pun menyiapkan tiga helikopter Mi-17V5 terbaik dari 12 unit heli sejenis yang dimiliki. Pilihan jatuh kepada HA-5156, HA-5157, dan HA-5159. Ketiga heli ini adalah hasil pengadaan terakhir tahun 2011 sehingga kondisinya masih sangat baik. Kalau melihat rekam jejaknya, HA-5156 baru mengantongi 115 jam terbang, HA-5157 mengantongi 102 jam terbang, dan HA-5159 mengumpulkan 237 jam terbang. Kondisinya masih sangat baru, dan ini memberikan kepercayaan diri tersendiri kepada Indonesia.

Mi-17 kita satu-satunya yang terbaru, sementara heli negara lain sudah ribuan jam terbang sehingga PBB pun surprise dengan heli kita. Tidak sedikit perombakan dan penambahan dilakukan terhadap ketiga Mi-17 ini guna memenuhi persyaratan yang diminta PBB. Secara umum ketiga heli dituntut mampu terbang instrument, karena tidak tertutup kemungkinan beroperasi di malam hari dan di cuaca yang berubah-ubah, membawa kargo di eksternal, mengirim-mengambil pasukan dengan teknik fastrope serta kemampuan beladiri.

Tidak hanya menyangkut sistem navigasi dan komunikasi, syarat ketat pun dititahkan sampai ke urusan penerbang. Dalam LOA (Letter of Assist) yang disampaikan PBB, disebutkan bahwa untuk mengawaki ketiga heli, Indonesia harus menyiapkan empat set kru yang terdiri dari empat pilot (PiC) dan empat kopilot. Untuk PiC harus memiliki minimal 1.500 jam terbang dengan 750 jam di antaranya in command dan 400 jam pada tipe dimaksud. Sebagai tambahan, PiC juga harus memiliki minimal 30 jam terbang instrument dan 50 jam terbang malam dengan NVG. Sementara kopilot harus mengantongi minimal 100 jam terbang di tipe dimaksud.
Demi alasan keamanan terbang, oleh Pemerintah Indonesia akhirnya disetujui setiap heli akan diawaki oleh dua set kru. Sehingga dengan tiga heli, disediakan enam pilot serta enam juga kopilot. Semua PiC (Penerbang I) berpangkat mayor sedangkan untuk kopilot (Penerbang II) berpangkat lettu dan seorang letda. “Dua orang di antaranya (kopilot) sudah kandidat pilot, namun belum sempat disupervisi karena keburu persiapan ke PBB,” kata Letkol CPN Eko Priyanto yang ditunjuk sebagai Komandan Satgas/ Komandan Detasemen Penerbad di Sudan.
Mengigat peran pentingnya Mi-17-V5 dalam mendukung mobiltas udara, termasuk guna mendukung operasi militer non perang, TNI AD rencananya bakal menambah 6 heli jenis ini lagi. “TNI AD menargetkan 18 unit Mi-17 sehingga satu batalyon pasukan dapat diangkut dalam waktu bersamaan,” ujar mantan KSAD Pramono Edhi Wibowo. Ia menambahkan daya angkut Mi-17 lebih besar dibandingkan Helikopter jenis Bell yang hanya mampu mengangkut 1/3 dari kekuatan satu batalyon. “Jadi helikopter ini sangat efektif apalagi TNI Angkatan Darat lebih banyak gelaran kekuatan di daerah perbatasan, daratan dan pegunungan,” ujar Pramono. dan bagi anda yang ingin sewa helikopter kapasitas 2 sampai 4 orang silakan hubungi kontak kami di atas -dar berbagai sumber

prinsip kerja helikopter

Helikopter adalah jenis alat transportasi udara lain selain pesawat terbang. Helikopter berasal dari bahasa yunani, yaitu Helix (spiral) dan Pteron (sayap). Mulai dikenal pada tahun 1452-an oleh Leonardo da Vinci. Helikopter termasuk jenis pesawat.
Ada 3 jenis pesawat yaitu : 
Pesawat bersayap tetap (seperti pesawat terbang pada umumnya)
Pesawat bersayap putar (helikopter)
Pesawat hybrid (campuran dari cara kerja pesawat bersayap tetap dengan pesawat bersayap putar) Dibandingkan dengan pesawat bersayap tetap, helikopter lebih kompleks dan lebih mahal untuk dibeli dan dioperasikan, lumayan lambat, terbatas dalam fasilitas bahan bakar, terbatas dalam beban dan ketinggian, memiliki jarak jelajah dekat dan muatan yang terbatas, itu adalah salah beberapa kekurangannya.
Sedangkan keuntungannya adalah gerakannya, helikopter mampu terbang di tempat, mundur, lepas landas dan mendarat secara vertikal, dan dapat terbang ke lokasi mana pun, oleh karen itu, helikopter biasanya dipakai untuk tim penyelamat, karena helikopter dapat menjangkau daerah yang bermedan sulit.

prinsip kerja helikopter
Helikopter dapat terbang dikarenakan gaya angkat yang dihasilkan dari perputaran baling-baling pada rotornya (mesin pemutar baling2 yang terdapat diatas helikopter). Baling2 tersebut mengalirkan aliran udara dari atas ke bawah. Aliran udara tersebut sangat deras sehingga mampu mengangkat helikopter yang berbobot belasan ton.
Jika pada pesawat terbang gaya angkat dihasilkan dari aliran udara yang melewati sayapnya, maka pada helikopter, fungsi sayap tersebut diganti dengan baling-baling yang berputar. Untuk mendapatkan gaya angkat, baling-baling rotor harus diarahkan pada posisi tertentu sehingga dapat membentuk sudut datang yang besar.

Penampang baling2 lebih lebar di bagian atasnya, dengan bentuk seperti itu, udara yang melewati bagian atas baling2 akan lebih cepat daripada di bagian bawah, tetapi tekanannya kecil, dan sebaliknya, udara yang mengalir di bagian bawah baling2 memiliki kecepatan yang lebih kecil, tetapi tekanannya lebih besar, aliran udara yang terjadi pada tiap baling2 menyebabkan terjadinya gaya angkat kecil, tetapi dengan perputaran baling2 yang sangat cepat akan membentuk suatu permukaan yang rata dan udara yang menekannya ke atas menimbukan tekanan besar yang akhirnya menghasilkan gaya angkat yang besar pula.
Daya angkat (lift) yang ditimbulkannya tergantung pada sudut serang (angel of attack) dan kecepatan baling-baling saat berputar.


Anti Torque
Perputaran yang terjadi pada baling-baling akan menimbulkan tenaga putar (torque) pada badan helikopter, harus ada “penahan” agar badan helikopter tidak ikut berputar. Oleh karena itu haru ada Anti Torque yang berguna untuk menghilangkan atau menangkal efek putaran tersebut, gaya putarnya harus berlawanan dengan arah gaya putar baling2 pada rotor utama. Jika gaya putar baling2 utama menghasilkan gaya putar ke kanan, maka Anti Torque harus menghasilkan gaya ke kiri, begitu juga sebaliknya.

1. Tail Rotor
Anti Torque yang umum digunakan adalah dengan Tail Rotor, memberikan baling2 pada ekor helikopter. Contoh penerapan Tail Rotor ini dapat dilihat pada helikopter model : Bell 412 , AS 335 Super Puma

2. Sistem Tandem
Selain penggunaan baling2 pada ekor, ada juga yang menggunakan Sistem Tandem, dua buah rotor berukuran sama besar ditempatkan di bagian atas depan dan di bagian atas belakang badan helikopter. Keduanya simetris namun memiliki putaran yang berlawanan arah. Maksudnya untuk saling meniadakan efek putaran yang ditimbulkan satu sama lain,Intermesh kalau dalam bahasa kerennya Helikopter yang menggunakan sistem ini diantaranya : Boeing CH 47 Chinook , CH 46 Sea Knight

3. Egg Beater
Model Anti Torque yang lain adalah Egg Beater ini, dua buah baling2 yang sama besarnya diletakkan dalam satu poros, terpisah satu sama lain, yang satu diletakkan di atas rotor lainnya. Keduanya berputar berlawanan arah. Contoh penerapannnya ada pada helikopter model : Ka-25 Kamov , Kaman HH-43 Huskie

4. NOTAR (No Tail Rotor)
Selain ketiga cara diatas, ada juga teknik Anti Torque yang tanpa menggunakan baling2, metode ini dikenal dengan nama NOTAR (No Tail Rotor). Metode ini memanfaatkan semburan gas panas dari mesin utama yang disalurkan melalui tabung ekor, arah semburan gas berlawanan dengan arah putaran baling2. Contoh penggunaannya terdapat pada model : MD-902 Explorer .
Rotor Aktif (Tilt Rotor) dan Sayap Aktif (Tilt Wing) = Pesawat Hybrid
Aku awalnya bingung mau nulis yang satu ini, mau disebut sebagai pesawat terbang? atau helikopter? ternyata cara menyebutnya yang benar adalah Pesawat Hybrid. Ini dikarenakan dia menggunakan baling-baling seperti helikopter, dan juga mempunyai sayap seperti pesawat pada umumnya.
Prinsip kerjanya secara teknis, apabila bila rotor utama diarahkan ke atas maka gerakan vertikal yang dilakukan helikoter dapat dilakukan, sedangkan saat rotor diarahkan ke depan atau ke belakang (sebagai pendorong) maka karakter terbang seperti pesawat tetap dapat diperoleh. Gerakan rotor seperti ini tidak perlu melibatkan sayap.

Contoh pesawat hybrid ini adalah : V-22 Osprey


Bagian-bagian Helikopter
1. Main Rotor (Rotor Blade)
Rotor Blade adalah baling2 penggerak utama dan poros kendali dari sebuah helikopter yang terletak di bagian atas, rotor blade mempunyai bentuk aerofoil yang sudutnya bisa diubah-ubah dan berfungsi untuk menimbulkan gaya angkat dan gaya dorong pada helikopter. Rotor blade melekat pada main rotor dengan bantuah rotor hub.

Swash Plate mempunyai dua bagian utama utama yaitu satu pelat yang tetap (fixed) yaitu yang berwarna biru dan pelat yang berputar yang ber warna merah. Swash plate ini yang berfungsi untuk mengatur pergerakan pesawat dengan cara mengatur sudut serang udara pada rotor blade.

2. Cockpit
Cockpit adalah kabin awak/pilot yang terletak di bagian paling depan dari sebuah helikopter, dimana terdapat panel-panel dan instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengendalikan/mengoperasikan helikopter.


3. Landing Skids
Merupakan bagian bawah helikopter yang berfungsi untuk menyangga kedudukan helikopter ketika berada di landasan. Beberapa jenis helikopter ada yang menggunakan roda sebagai Landing Skids-nya.


4. Engine
Engine merupakan komponen utama dari sebuah helikopter yang berfungsi menggerakkan semua mekanik yang ada dan tentunya memerlukan bahan bakar untuk menjalankan mesin yang disuplai dari tangki bahan bakar yang berada di bawah bagian belakang dari badan utama helikopter. Engine helikopter biasa juga disebut dengan Engine Turboshaft.

5. Tail Rotor
Terletak dibagain belakang helikopter, rotor ini adalah rotor kecil yang berputar secara vertikal dan berfungsi untuk mebelokan helikopter sesuai arah yang dinginkan dan juga sebagai Anti Torque.

6. Sayap Kecil Pada Helikopter (Canard)
Beberapa pesawat yang digunakan untuk perang dilengkapi dengan sayap kecil yang disebut Canard. Sayap ini berguna untuk meringankan beban rotor utama dan yang kedua untuk meningkatkan laju kecepatan dan memperpanjang jangkauan jelajah. Fungsi lain adalah sebagai gantungan senjata, rudal dan lain-lainnya

Controlling
1. Collective Control
Gerakan ini berfungsi untuk menaikan dan menurunkan helikopter. Gerakan ini didapat dengan cara menaikan atau menurukan swash plate terhadap poros rotor utama tanpa mengubah sudutnya. Karena perubahan sudut serang (pitch angel) serentak atau kolektif maka gerakan naik heli akan selalu konstan terhadap putaran baling-balingnya.

2. Cyclic Control
Gerakan ini berhubungan dengan gerakan memutar dan maju. Untuk bergerak maju sudut serang blade di ubah dengan cara memiringkan swash plate. Karena sudut serang pada masing-masing blade tidak sama, maka gaya angkat pun berubah. Perbedaan gaya angkat inilah yang digunakan untuk memajukan, memundurkan, atau memutar helikopter.


3. Pedal Control
Pedal control ini digunakan untuk mengontrol sudut serang dari tail rotor yang fungsinya untuk menggerakan hidung helikopter kekiri atau kekanan dan juga berfungsi untuk melawan torsi yang ditimbulkan oleh main rotor saat berputar.

Oya, pesawat terbang biasa juga ada yang bisa mendarat secara vertikal seperti helikopter, atau disebut dengan Vertical Take-off Landing (VTOL), contohnya adalah : AV-8 Harrier

itulah prinsip kerja helikopter semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca

Kursi Lontar pada Helikopter

 
Berikut ini kita akan membahas Kursi Lontar pada Helikopter dan cerita Nyata yaitu Kecelakaan pesawat terjadi lagi 16 Oktober lalu. Pesawat tempur Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Riau. Berdasarkan keterangan pilot Letnan Dua Reza Yori Prasetyo, pesawat jatuh karena kerusakan mesin. Pilot selamat, karena dapat keluar dari pesawat melalui kursi pelontar.
Pada umumnya, pesawat tempur didesain memiliki kursi pelontar (ejection seat) yang berfungsi untuk menyelamatkan pilot saat terjadi kecelakaan atau juga dalam situasi sulit yang terjadi di pesawat.
Sampai saat ini, penggunaan kursi lontar masih didominasi pesawat tempur. Sementara untuk pesawat helikopter, penggunaan masih terbatas pada helikopter Kamov Ka-50 Hokum dengan kursi lontar Zvesda-K-37-800.
Keterbatasan penggunaan kursi lontar pada helikopter dikarenakan bobot kursi lontar yang umumnya pada kisaran 90 kilogram. Selain itu, baling-baling rotor helikopter juga menyulitkan proses pelepasan kursi lontar. Di samping itu, otorotasi tidak bisa dilaksanakan jika terbang berada pada ketinggian di bawah 300 meter, sedangkan helikopter umumnya terbang sangat rendah.

Untuk pesawat sipil, kursi lontar belum dapat diterapkan. Selain karena teknologinya, juga mempertimbangkan faktor keselamatan, mengingat penggunaan kursi lontar dapat membahayakan penggunanya bila dilakukan tidak tepat.

Kursi Lontar Pertama
Penemuan kursi lontar berawal dari upaya penyelamatan penerbang, baik pada masa damai maupun pada masa perang. Hal ini disebabkan karena penerbang, khususnya yang sudah cukup andal, adalah aset dalam sebuah angkatan udara dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadikannya sebuah penerbang yang berpengalaman.

Beberapa angkatan bersenjata di dunia, khususnya yang cukup berpengalaman, memiliki prosedur yang baik dalam manajemen penyelamatan. Disebut-sebut Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) dan Royal Air Force Inggris dalam Perang Dunia II, memiliki manajemen penyalamatan penerbang yang cukup baik.
Pada umumnya, setiap penerbang dilengkapi dengan parasut yang bekerja cukup baik. Namun ketika pesawat tempur dirancang semakin gesit, penerbang sukar untuk menyelematkan dirinya ketika pesawat tersebut rusak, terutama ketika terkena tembakan lawan. Penerbang baru bisa keluar setelah berusaha dengan susah payah membuka pintu kokpit pesawat selama beberapa puluh detik. Meski berhasil, adakalanya penerbang mengalami nahas terkena hantaman ekor pesawat ketika berusaha keluar dari kursinya melawan arus angin. Langkah yang dilakukan umumnya, pilot menukikkan pesawat, membuka kokpit dan melepas sabuknya, lalu melepaskan tongkat kemudi.

Adakalanya penerbang langsung meloncat dari pesawat yang mengalami kerusakan atau terkena tembakan. Tercatat pada bulan Januari 1942, Letnan Chisov dari Angkatan Udara Uni Soviet meloncat dari pesawat Ilyushin II-A yang rusak berat dengan ketinggian 6700 meter. Dia mengalami patah pada bagian pinggul dan cedera pada tulang punggung. Sementara Sersan Alkemande dari Royal Air Force mengalami keberuntungan ketika meloncat dari pesawat Pembom Lanchaster yang terbakar pada ketinggian 5500 meter pada bulan Maret 1944. Karena tertahan pohon pinus dan jatuh pada lapisan es setebal 40 sentimeter, Alkemande hanya mengalami benjol dan tergores.

Kursi lontar pertama diterapkan pada pesawat Heinkel He-119. Kursi lontar ini ditekan oleh udara. Pesawat ini memang populer pada penerbangan uji coba, namun karena jumlahnya sedikit, prestasi kursi lontarnya tidak diketahui.

James Martin dari Inggris merancang sistem pengaman yang lain. Dalam konsepnya, pilot dilontarkan keluar kokpit oleh lengan panjang yang digerakkan oleh pegas yang dipasangkan pada harnas parasutnya. Mekanisme ini cocok untuk dipasang pada pesawt Spitfire dan Hurricanes, tapi tidak cocok untuk pesawat modern. Pesawat Jet mengharuskan daya lontar besar sehingga Martin memilih mekanisme dengan menggunakan dinamit.
Peluncuran kursi lontar pertama, tercatat pada tanggal 24 Juli 1946, oleh Bernard Linch, salah seorang karyawan Martin-Baker. Linch dilontarkan secara sukarela dengan kursi lontarnya pada ketinggian 2600 meter dengan kecepatan 253 km/jam dari pesawat tempur Gloster Meteor. Sejak itu, kursi lontar Martin-Baker menjadi populer di seluruh dunia. (24)

Penemuan Helikopter

Pernahkah kamu melihat helikopter dengan baling-balingnya yang berputar-putar? Tahukah kamu seperti apa bentuk helikopter ketika pertama kali ditemukan? Sebenarnya, perjalanan helikopter menjadi bentuk yang dikenal pada saat ini memakan kurun waktu yang cukup panjang. Selain itu juga melibatkan banyak penemu yang turut mengembangkan helikopter hingga mencapai bentuk seperti saat ini. Bagaimanakah sejarah ditemukannya helikopter? Yuk kita cari tahu…
Sejak dahulu kala, manusia sudah mempunyai keinginan untuk dapat terbang secara vertikal (ke atas). Penemuan helikopter di awali dengan adanya mainan dari negeri China yang di sebut ”Chinese tops” sekitar tahun 400 SM. Mainan tersebut terbuat dari bulu yang di ikat pada ujung tongkat. Jika tongkat di putar dengan kedua talapak tangan pada posisi ke atas, maka akan menghasilkan gaya angkat, sehingga jika tongkat berbulu tersebut di lepas akan terbang secara vertikal.

Model mainan tersebut kemudian dikembangkan oleh seorang warga negara Rusia bernama Mikhail Lomonosov sekitar tahun 1483, menggunakan gulungan pegas yang ditegangkan. Karena energi yang di lepaskan dari gulungan pegas yang tertegang cukup besar, maka mainan ini dapat terbang mencapai ketinggian yang lumayan.

Pada tahun 1480, seniman Italia bernama Leonardo da Vinci menciptakan desain burung besi berpenggerak mesin mirip baling-baling yang disebut “aerial screw” (sekrup udara) atau “air gyroscope”. Meskipun gagasannya baru dituangkan dalam bentuk sketsa di kanvas, namun idenya sangat menginspirasi bagi pengembangan wahana terbang vertikal. Dan baru berabad-abad kemudian, tepatnya awal abad ke-19, Louis Charles Breguet mencoba mewujudkan mimpi Leonardo da Vinci tersebut.

Pada 1842, seorang insinyur bernama Sir George Cayley mendesain helikopter dengan bentuk yang lebih baik. Helikopter yang diperkenalkannya merupakan gabungan dari bahan kayu, bulu, gabus dan kawat. Meski helikopter rancangannya belum berwujud helikopter yang dapat terbang, konsep helikopternya dipakai oleh Kamov dari Rusia dan Focke dari Jerman.

Sekitar tahun 1878, Enrico berkebangsaan Italia juga membuat model helikopter yang terbang dengan mesin uap. Model ini dilengkapi dengan dua rotor yang saling berlawanan, dan tercatat mampu terbang pada ketinggian lebih dari 40 kaki selama 20 detik.

Helikopter pertama yang dapat lepas landas secara vertikal dibuat oleh Paul Cornu pada 13 November 1907 di Lisieux, Prancis. Struktur helikopter Paul Conru dibuat sangat sederhana, dengan di lengkapi dua rotor yang terpasang pada keliling roda sepeda yang terletak pada ujung-ujung badan helikopter. Helikopter pertama yang menerbangkan manusia adalah helikopter Breguet-Richet, tahun 1907. Helikopter ini terbang di Douai, Perancis pada 29 September 1907. Ini merupakan mesin pertama yang bisa terbang dengan sendirinya membawa seorang pilot secara vertikal sebagai akibat daya angkat sayap putarnya.


Helikopter Paul Cornu pada tahun 1907

Percobaan Breguet memberi inspirasi bagi seorang insinyur Spanyol yakni Juan de la Cierva. Pada tahun 1923, Cierva menciptakan Autogiro yang terbang pertama kali pada 9 Januari 1923. Prinsipnya adalah baling-baling yang bisa naik dan turun sehingga menghasilkan tenaga angkat dan terlihat seperti gerakan sayap.

Sementara helikopter yang sukses terbang pertama kali dilakukan oleh jenis Fock Wulf FW-61 berotor ganda yang didesain oleh Professor Heinrich Focke pada tahun 1933-1934. Helikopter ini melakukan terbang perdananya pada 26 Juni 1936. Helikopter Focke itu sudah mampu melakukan manuver seperti pesawat terbang biasa. Pada Oktober 1930, Corradino D'Ascanio berkebangsaan Italia menciptakan helikopter D’Ascanio dan berhasil menempuh jarak separuh mil pada ketinggian 18 meter selama 8 menit dan 45 detik.


Helikopter D'Ascanio 1930 dan Helikopter Skorsky’s VS-300 (kanan)

Pada September 1939, sebuah helikopter Amerika pertama didesain oleh Igor Skorsky seorang insinyur keturunan Rusia yang lahir di Amerika. Helikopter ini bernama Sikorsky's VS-300, merupakan helikopter pertama yang sukses menggunakan rotor/baling-baling belakang agar pesawat seimbang. Sampai pada tanggal 8 Desember 1941, Igor Sikorsky sukses terbang dengan heli VS-300 yang legendaris. Sikorsky juga merupakan orang yang membuat dan memperbanyak helikopter. Sampai memasuki abad ke-21 ada sekitar 40.000 helikopter buatan Sikorsky terbang diberbagai belahan dunia ini.

Foto: leydenscience.org
Dari berbagai sumber

Pionir pengembang teknologi Helikopter


Berikut ini Pionir pengembang teknologi Helikopter :
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Leonardo da Vinci sebenarnya mengembangkan konsep terbang vertikal yang sebelumnya merupakan mainan anak-anak dari dataran Cina, tidak jelas sebenarnya sejak kapan mainan anak-anak ini dikembangkan disana dan siapa inisiatornya atau penemunya. Pada tahun 1483 Leonardo da Vinci mengembangkan konsep sekrup terbang.
Sir Goerge Cayley (1773-1857)
Sir George Cayley dikenal sebagai insinyur dan inovator dalam navigasi udara dan aerodinamika. Salah satu yang dikenalkannya adalah istilah angle of attack dalam dunia penerbangan. Dalam sejarah, dia merupakan sosok yang mengembangkan pesawat sayap tetap dan pesawat layang atau glider namun demikian dia mengembangkan sayap putar atau helikopter. Helikopter yang diperkenalkannya merupakan kompilasi dari bahan kayu, bulu, gabus dan kawat.

Pada 1842, Cayley mendesain helikopter lebih baik , khususnya ketika mengetahui bahwa putaran baling-baling dapat menimbulkan petaka sehingga memerlukan penangkalnya. Teori penangkal ini juga dikemukakan olehnya. Agar bisa terbang, helikpter ini menempatkan dua rotor yang bergerak berlawanan arah. Meski helikopter rancangannya belum berwujud dengan helikopter yang mengudara, konsep helikopternya dipakai oleh Kamov dari Rusia dan Focke dari Jerman.
Nikolai Egorovich Zhikovsky (1847-1921)

Zhukovsky mengawali karier di dunia penerbangan dengan menekuni matematika, hidrodinamika dan aerodinamika. Zhukovsky kemudian menemukan terowongan angin pertama di dunia untuk menguji teknologi aerodinamika. Terjun dalam pengembangan helikopter pada tahun 1910 dan pada Perang Dunia I mengembangkan banyak pesawat terbang dan helikopter
Juan de la Cierva (1895-1936)

Cierva mengembangkan helikopter setelah pesawat pembom bersayap ganda buatannya jatuh pada tahun 1919, alasannya adalah kestabilan helikopter dianggapnya lebih tinggi. Dalam membangun rancangan helikopternya, Cierva mengabaikan berbagai teori yang berkembang sebelumnya, dengan menggunakan rancangan-rancangan baru buatannya yang didasarkan pada teori yang dikembangkannya lewat berbagai eksperimen. Hasinya adalah Autogiro yang merupakan konsep pesawat gado-gado antara pesawat terbang umumnya sehingga bisa melakukan terbang landas secara vertikal, yang setengah pesawat terbang dan setengah helikopter. Autogiro Cierva terbang pada 1923. Lima tahun kemudian Cierva melakukan penerbangan keliling Eropa dengan Autogiro sejauh lebih dari 5000 km seraya berpromosi. Upayanya tidak sia-sia karena Autogiro rancangannya banyak diminati sejumlah industri di Eropa. Cierva meninggal dalam kecelakaan Autogiro di Croydon pada tahun 1936.
Igor Ivanovich Sikorsky (1889-1972)

Sikorsky menaruh minat pada penerbangan dengan merancang berbagai pesawat model di antaranya berupa helikopter sejak usia dini. Pada awalnya dia masuk Naval Academy di St. Petersburgyang kemudian mengundurkan diri dan pergi ke Paris untuk mendalami ilmu teknik dan penerbangan. Setelah dari Paris, dia kembali ke Kiev, Ukraina dan mengembangkan helikopter namun gagal. Revolusi Bolshevik memaksa Sikorsky hijrah ke Paris dan selanjutnya menetap di Amerika Serikat.

Pada tahun 1939 dia menerbangkan helikopter pertamanya VS-300 dan selama pengembangannya, helikopternya mencatat berbagai rekor penerbangan. Sampai memasuki abad ke-21 ada sekitar 40.000 helikopter buatan Sikorsky terbang diberbagai belahan dunia ini.
 

Sikorsky S-76C milik LG Electronics, Korea Selatan
Mikhail Mil (1909-1970)

Seperti halnya Sikorsky, Mil menaruh minat pada penerbangan diusia dini. Dia memenangkan kompetisi pesawat model pada usia 12 tahun. Ia kemudian masuk ke Insitut Aviasi di Novocherkassk, Uni Soviet dan mengembangkan autogiro pertamanya dengan pengawasan dan bimbingan Kamov dan Skrzhinsky. Setelah lulus pada 1931, dia masuk ke pusat aerodinamika Rusia TsAGI, dan disinilah melakukan penelitian pada aerodinamika helikopter dengan penekanan pada stabilitas dan desain rotor.

Pada tahun 1947, Mil diangkat menjadi kepala desain helikopter yang baru dan memunculkan helikopter GM-1 yang dikenal menjadi Mi-1 Hare. Sukses Hare menuntun pengembangan helikopter selanjutnya yang sangat terkenal seperti Mi-4, Mil Mi-6 Hook, hingga Mi-8 dan Mi-17 yang terkenal, serta heli serang-angkut Mi-24
Yum Soemarsono (1916-1999) . Yum Soemarsono dikenal sebagai bapak helikopter Indonesia. Berbeda dengan penemu dan pengembang helikopter lainnya, dia mengembangkan helikopter sendiri berdasarkan pengalaman dan intuisi serta keterampilannya yang tidak diperoleh dari pendidikan tinggi. Rancangannya berupa Rotor Stabilizer dibuatnya hanya berdasarkan intuisi.

Helikopter pertama rancangannya adalah RI-H yang selesai pada tahun 1948 namun tidak sempat diterbangkannya karena lokasi pembuatannya di Gunung Lawu dibom Belanda pada saat Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Heli kedua adalah YSH yang dirancang bersama Soeharto dan Hatmidji, selesai pada tahun 1950 dan melayang setinggi 10 cm di lapangan Sekip Yogyakarta. Sementara Helikopter ketiga adalah Seomarcopter yang berhasil terbang ketinggian 3 meter sejauh 50 meter dengan mesin berdaya 60 hp pada 1954. Helikopter kepik yang ironisnya mengalami kecelakaan dan menyebabkan kehilangan tangan kirinya dan sekaligus menewaskan asistennya, Dali. Nama kepik sendiri adalah nama pemberian presiden Republik Indonesia pertama Soekarno.

Kehilangan tangan kirinya membuatnya menemukan suatu alat yang dinamakan throttle collective device untuk mengganti tangan kirinya yang putus, sehingga penerbang cacat masih mampu menerbangkan helikopter. Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memutar collective, salah satu kemudi yang terletak pada sisi kiri penerbang. Semula hanya didesain untuk helikopter jenis Hiller, namun kemudian dikembangkannya untuk dipakai pada helikopter Bell 47G dan Bell 47J2A, hadiah dari Solichin GP. Meski alat ini kemudian diminati oleh pabrik helikopter Bell di Amerika Serikat, tidak ada kejelasan selanjutnya mengenai pengembangan alat ini dan sekaligus juga hak patennya. Beliau meninggal pada 5 Maret 1999.

Kamis, 13 Maret 2014

paket harga Joy Flight

 
Bagi yang ingin terbang dapat mengambil paket ini. Sehingga dapat merasakan pengalaman terbang dengan pesawat atau helicopter.
PT Istana Mulia Travel menyediakan Joy Flight dari pesawat atau helikopter untuk melakukan untuk tujuan pemetaan, survey lokasi,atau pengawasan lahan.Dll.
untuk pribadi maupun Group disaat anda ingin membutuhkannya

bahkan anda dapat menampilkan banner/spanduk perusahaan Anda pada Joy Flight dan mengatur tempat pendaratan pribadi
 

Cara Booking :
Durasi Sewa Minimal 2 Jam
pemesanan 2 hari sebelum keberangkatan
DP 50%
Pelunasan 2 hari sebelum keberangkatan Untuk Harga Joy Flight kami,anda dapat Menghubungi kami 021 7362540 /021 70293232 / 021 2732877 Artikel terkait lainnya: sewa helikopter
sewa pesawat terbang
sewa foto udara dari pesawat
sewa elf jakarta
sewa truck di ciledug
sewa bus murah ke puncak
sewa Mobil Di Ciledug
taksi udara
ambulan udara
sewa ruang meeting di ciledug

Airbus Helicopters

 
The Airbus Helicopters (sebelumnya Eurocopter Group) adalah sebuah helikopter manufaktur industri ini termasuk yang memiliki pendapatan yang besar. Kantor pusatnya terletak di Bandar Udara Internasional Marseille -di Marignane,Prancis
Airbus Helicopters ,kemudian bernama Eurocopter Group, dibentuk pada tahun 1992 melalui penggabungan divisi helikopter dari Aérospatiale dan Daimler - Benz Aerospace AG( DASA ) .Warisan perusahaan ditelusuri ke Blériot dan Lioré et Olivier di Perancis dan Messerschmitt dan Focke -Wulf di Jerman.
Airbus Helikopter dan perusahaan pendahulunya telah membentuk berbagai ' pengalaman pertama ' helikopter , termasuk produksi pertama turboshaft bertenaga helikopter ( Alouette II 1955 ) pengenalan rotor ekor Fenestron terselubung ( pada Gazelle tahun 1968 ) , yang helikopter pertama bersertifikat untuk penerbangan penuh dalam kondisi icing ( yang AS332 super Puma , pada tahun 1984 ) , helikopter produksi pertama dengan sistem Fly -by -Wire kontrol ( the NH90 , pertama kali terbang dalam modus full FBW pada tahun 2003 ) ; helikopter pertama yang menggunakan sistem Fly -by -Light primer kontrol ( sebuah testbed EC135, pertama kali terbang pada tahun 2003 ) dan yang pertama kali mendarat dari helikopter di Mt. Everest ( dicapai oleh B3 AS350 pada tahun 2005 ).
Sebagai konsekuensi dari penggabungan Airbus Helicopters mantan orang tua pada tahun 2000 , perusahaan sekarang menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Airbus Group. Penciptaan apa yang kemudian disebut EADS pada tahun 2000 juga dimasukkan CASA dari Spanyol , yang dengan sendirinya memiliki sejarah kegiatan - helikopter terkait dating kembali ke Talleres Loring , termasuk perakitan lokal dari Bo105.

Hari ini ,Airbus Helicopters memiliki enam pabrik di Eropa ( Marignane dan La Courneuve di Perancis , Donauwörth , Ottobrunn dan Kassel di Jerman , dan Albacete di Spanyol ) ditambah 30 anak perusahaan dan peserta di seluruh dunia .

Pada 2014 , lebih dari 12.000 Airbus Helikopter berada dalam pelayanan dengan lebih dari 3.000 pelanggan di sekitar 150 negara.
Eurocopter dijual 346 helikopter pada tahun 2010 dan sebanyak 503 helikopter tahun 2011.
sumber :wikipedia

Baca Juga Arikel :
sewa helikopter
Prinsip kerja HelikopterKursi Lontar pada Helikopter
Penemuan Helikopter
Pionir pengembang teknologi HelikopterLarge-Helicopters
jenis jenis helikopter di indonesia
harga sewa helikopter
sewa pesawat terbang
lebih ekonomis sewa pesawat
taksi udara
ambulan udara
sewa foto udara dari pesawat
paket harga joy flight
sewa elf jakarta

tata cara sewa helikopter

Travel Istana Mulia memberikan persyaratan untuk sewa helikopter,berikut rinciannya:

Booking tiga minggu sampai satu bulan sebelumnya
DP 50% minimal 2 minggu sebelumnya
dan pelunasan satu minggu sebelumnya
menentukan rute perjalanan seperti waktu,wilayah atau tujuan agar sebelumnya bisa kami tentukan untuk tempat pendaratan
menentukan jumlah penumpang,karena kapasitas penumpang sewa helikopter kami maksimal 10 orang
Membuat Surat Izin dari Dinas Perhubungan berikut ini contoh surta dan peraturannya:
klik kemhubri.dephub

harga sewa helikopter


Pernahkah Anda bertanya-tanya,‘Berapa sih harga helikopter kalu kita mau membelinya ? Ya saya juga. Bahkan, saya yakin banyak orang di luar sana bertanya-tanya tentang harga sebuah helikopter sebenarnya.
Umumnya hal pertama yang harus kita ketahui bahwa helikopter memilki 2 seat sampai 5 seat, dan biasanya harga helikopter itu tergantung pada jumlah seaternya, semakin banyak seater nya, semakin mahal harganya
Salah satu merek helikopter yang paling populer di dunia adalah Robinson. Robinson Terkenal karena harga dan biaya pengoperasiannya yang murah dan kualitasnya tetap terjamin.

Robinson R-22
Dianggap sebagai salah satu helikopter termurah didunia, R22 memilki 2 seater dengan harga sekitar $ 250.000 untuk yang baru. Tetapi jika anda ingin membeli yang bekas dengan kondisi yang masih baik, maka harganya sekitar $ 100.000 – $ 150.000. Karena biayanya yang murah, R-22 sering dijadikan sebagai helikopter latih. Namun, R22 tidak memiliki sistim otomatis jika pilot melakukan kesalahan, karena itu helikopter ini tidak di sarankan untuk digunakan oleh pemula.
Harga – USD $ 250.000

Robinson R-44 Raven
Robinson R-44 Raven adalah pilihan yang sangat populer di kalangan para pecinta helikopter. Banyak yang berpendapat bahwa Robinson R-44 Raven adalah helikopter terbaik dan harus dimiliki semua orang. R-44 ini memiliki 4 kursi atau seater dan memiliki dua model, Raven I dan Raven II (dengan harga Raven II yang lebih mahal). Robinson R-44 Raven lebih berat dari R-22 sehingga memungkinkannya untuk naik melalui hembusan angin dan turbulensi lebih kokoh dibanding R22. R-44 juga jauh lebih aman sebagai helikopter latih.
Harga – Raven I – USD $ 340.000Raven II – USD $ 415.000

Bell B206 JetRanger
Bell B206 JetRanger memiliki 5 seater dan merupakan helikopter yang sangat populer baik dalam layanan militer maupun sipil. Bell B206 JetRangerMemiliki dua rotor pisau utama dan dua rotor pisau ekor. Harga Bell B206 JetRanger memang lebih mahal daripada Robinson 44 tatapi ukurannya memang lebih besar.
Harga – USD $ 700.000

Eurocopter EC120 Colibri Hummingbird
EC120 Eurocopter adalah helikopter yang sangat tenang dan nyaman digunakan, tapi itu sesuai dengan harganya yang memang terbilang mahal. Dengan lima kursi dan mesin rotor tunggal, EC120 Eurocopter terbilang relatif ringan. Helikopter ini juga memiliki sistem otomatis anti kecelakaan dan sistem bahan bakar yang baik.
Harga – USD $ 1.700.000

Kesimpulan
Jadi jika Anda bertanya-tanya berapa harga helikopter sebenarnya, maka Anda sudah tahu yaitu antara USD $ 250.000 – $ 1.700.000, tergantung jika Anda ingin 2 seater atau ingin yang lebih besar hingga lima seater. Jelas ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan jika ingin membeli helikopter yaitu biaya pelatihan, biaya operasional, biaya penyimpanan dlan lain-lain baca juga :
sewa helikopter

Rabu, 12 Maret 2014

sewa helikopter

 
PT Istana Mulia menyediakan sewa helikopter untuk pribadi maupun Group disaat anda urgen membutuhkannya seperti mengejar waktu untuk semua kepentingan Bisnis.kami memiliki Ketersedian Helikopter terbaik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.
Helikopter adalah salah satu yang paling fleksibel dan efisien dimana Helikopter mampu mendaratkan Anda pada bangunan ,pulau-pulau ,bahkan anda dapat menghindari semua kemacetan, routing dan masalah perjalanan umum.

Speed & Efisiensi:
Terbang pada kecepatan hingga 170mph / 270kph,

Tim operasional kami yang berdedikasi akan menyediakan layanan 24 jam
Anda dapat meningkatkan image Perusahaan anda dengan cara menyewa helikopter kami .bahkan anda dapat menampilkan banner/spanduk perusahaan Anda pada helikopter dan mengatur tempat pendaratan pribadi

kapasitas,harga dan Ukuran Helikopter
Mini : untuk penumpang 2 orang, Harga sewa 2.400 USD /Jam
medium : untuk penumpang 4 orang, Harga sewa 2.900 USD /Jam
big : untuk penumpang 8 orang, Harga sewa 3.700 USD /Jam

Cara pemesanan:
Durasi Sewa Minimal 2 Jam
pemesanan 2 hari sebelum keberangkatan
DP 50%
Pelunasan 2 hari sebelum keberangkatan

Rental Helikopter Jakarta

 
Kami mampu memberikan pelayanan yang sangat baik dan profesional walau dengan harga yang sangat murah. Hal ini dikarenakan prinsip kami untuk dapat melayani anda dengan baik dalam hal Rental Helikopter Jakarta
 
Travel Istana Mulia menyediakan Layananrental helikopter untuk pribadi maupun Group disaat anda urgen membutuhkannya seperti mengejar waktu untuk semua kepentingan Bisnis.kami memiliki Ketersedian Helikopter terbaik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.

Helikopter adalah salah satu yang paling fleksibel dan efisien dimana Helikopter mampu mendaratkan Anda pada bangunan, pulau-pulau ,bahkan anda dapat menghindari semua kemacetan, routing dan masalah perjalanan umum.

Speed & Efisiensi Helikopter :
Terbang pada kecepatan hingga 170mph / 270kph,
Tim operasional kami berdedikasi akan menyediakan layanan 24 jam

Anda dapat meningkatkan image Perusahaan anda dengan cara menyewa helikopter kami ,bahkan anda dapat menampilkan banner/spanduk perusahaan Anda pada helikopter dan mengatur tempat pendaratan pribadi

kapasitas,harga dan Ukuran Helikopter

Mini : untuk penumpang 2 orang, Harga sewa 2.400 USD /Jam
medium : untuk penumpang 4 orang, Harga sewa 2.900 USD /Jam
big : untuk penumpang 8 orang, Harga sewa 3.700 USD /Jam

Cara pemesanan rental helikopter :
Durasi Sewa Minimal 2 Jam
pemesanan 2 hari sebelum keberangkatan
DP 50%
Pelunasan 2 hari sebelum keberangkatan
Wilayah Antar Jemput :JaBoDeTaBek

Untuk Informasi Rental Helikopter Jakarta hubungi :021 68992324

Rental Pesawat Terbang


PT Istana Mulia menyediakan Layanan Sewa Pesawat terbang untuk pribadi maupun Group disaat anda urgen membutuhkannya seperti mengejar waktu untuk semua kepentingan Bisnis.kami memiliki Ketersedian Sewa Pesawat terbang terbaik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.

layanan Sewa Pesawat terbang kami yaitu Dari pesawat latih, pesawat sedang sampai peAnda dapat meningkatkan image Perusahaan anda dengan cara menyewa helikopter kami .bahkan anda dapat menampilkan banner/spanduk perusahaan Anda pada helikopter dan mengatur tempat pendaratan pribadi
sawat jet.

Cara Booking Rental Pesawat Terbang :

Durasi Sewa Minimal 2 Jam
pemesanan 2 hari sebelum keberangkatan
DP 50%
Pelunasan 2 hari sebelum keberangkatan
Anda dapat meningkatkan image Perusahaan anda dengan cara Sewa Pesawat terbang kami .bahkan anda dapat mengatur tempat pendaratan pribadi jika memenuhi persyaratan

Untuk Harga Rental Pesawat Terbang kami,anda dapat Menghubungi 021 7362540 /021 70293232 / 021 27328777

jenis-jenis helikopter di indonesia

berikut ini jenis-jenis helikopter di indonesia:
AH-1 SuperCobra

adalah jenis helikopter serang bermesin ganda yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Bell Helicopter. Pabrikan pesawat helikopter yang berkedudukan di Hurst, Texas, USA ini telah membuat beberapa versi helikopter yang menjadi andalan militer AS. Selain AH-1 SuperCobra, Bell yang bekerjasama dengan Boeing juga telah membuat pesawat hybrid V-22 Osprey yang terkenal itu.
AH-1 SuperCobra dikembangkan berdasarkan desain AH-1 Cobra, helikopter tempur versi sebelumnya yang digunakan oleh Angkatan Darat AS di Vietnam. Selama beberapa tahun AH-1 SuperCobra menjadi tulang punggung Korps Marinir AS, namun secara bertahap keberadaannya mulai diganti oleh helikopter tempur Bell AH-1Z Viper.
Pada pertengahan dasawarsa 1960-an Korps Marinir AS sangat tertarik dengan helikopter AH-1G Cobra yang digunakan oleh Angkatan Darat, dan ingin agar helikopter tersebut dimodifikasi menjadi bermesin ganda untuk meningkatkan keselamatan operasional di kawasan perairan. Awalnya Departemen Pertahanan AS menolak keras untuk memberikan helikopter Cobra bermesin ganda kepada Korps Marinir, departemen ini ingin memberikan helikopter yang sama seperti yang digunakan oleh Angkatan Darat. Tapi akhirnya Korps Marinir memenangkan permintaannya dan pada Mei 1968 mereka memberi kontrak kepada perusahaan Bell untuk membuat 49 unit helikopter AH-1J SeaCobra yang memiliki mesin ganda.

Helikopter tempur AH-1 SuperCobra (varian AH-1J) melakukan penerbangan perdana pada tahun 1969. Selanjutnya varian AH-1J mulai dioperasikan pada tahun 1971, lalu menyusul varian AH-1W pada tahun 1986.
walaupun dikenal sebagai helikopter tempur bermesin ganda, beberapa varian AH-1 SuperCobra masih bermesin tunggal, yaitu AH-1G, AH-1Q, AH-1S/P/E/F, dan tentu saja AH-1 Cobra. Dan varian selebihnya adalah bermesin ganda seperti dibawah ini:
AH-1J SeaCobra, ini varian asli atau awal dari versi mesin ganda. AH-1J Internasional, versi ekspor dari varian AH-1J SeaCobra. AH-1T Improved SeaCobra, upgrade dari varian sebelumnya dengan menambah panjang ukuran tailboom serta peningkatan mesin dan transmisi. AH-1W SuperCobra, juga dikenal dengan nama Whiskey Cobra, varian yang bisa diandalkan untuk operasional pada siang mapun malam hari, juga dilengkapi dengan mesin yang lebih kuat dan persenjataan yang lebih maju. AH-1(4B)W Viper, ini versi uji coba dengan empat bilah baling-baling. Varian asli hanya memiliki dua bilah baling-baling. Rotor yang digunakan sama seperti yang dimiliki helikopter Bell 680. Sebuah prototipe telah dikonversi dari AH-1T 161022. AH-1Z Viper, varian baru yang juga dijuluki "Zulu Cobra". Dikembangkan bersamaan dengan varian UH-1Y Venom pada Program H-1. Peningkatan meliputi penggunaan empat bilah baling-baling dan menambah Sistem Penargetan Malam (NTS: Night Targeting System). Model 309 King Cobra, versi eksperimental untuk helikopter serang yang mampu dioperasikan dalam segala macam kondisi cuaca. Desain dasar diambil dari AH-1G dan AH-1J. Dua prototip 309 King Cobra telah dibuat. Yang pertama menggunakan mesin PW&C T400-CP-400, sedangkan prototip kedua menggunakan mesin Lycoming T-55-L-7C. CobraVenom, varian yang ditawarkan kepada Inggris. AH-1RO Dracula, varian yang ditawarkan kepada Rumania. AH-1Z King Cobra, pernah ditawarkan kepada Turki untuk Program ATAK, program pengembangan helikopter tempur yang dikerjakan oleh Turkish Aerospace Industries dan AgustaWestland yang menghasilkan helikopter tempur T-129. Tawaran varian AH-1Z King Cobra ini dibatalkan karena Bell dan Turki tidak bisa mencapai kesepakatan mengenai produksi. Panha 2091, versi upgrade varian AH-1J International yang dikembangkan oleh Iran tanpa seizin Bell.
Helikopter jenis MI-17

 

Alvin Lie, pengamat penerbangan menyatakan Helikopter jenis MI-17 adalah salah satu pesawat Rusia yang dikenal cukup handal. Pesawat ini dilengkapi teknologi mesin tinggi untuk menahan segala bentuk cuaca di atas udara. Oleh karenanya, Alvin cukup heran pesawat jenis yang sama milik TNI AD jatuh di Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Ulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur, Sabtu, 9 November 2013.

"Tidak ada catatan bahwa heli sejenis itu jatuh di negara-negara yang memilikinya," ujar Alvin saat dihubungi melalui telepon selulernya, Ahad, 10 November 2013. Apalagi, kata Alvin, pesawat tersebut tergolong baru berumur jagung. TNI dikabarkan membelinya sekitar tiga tahun lalu.
Helikopter ini dikabarkan membawa 12 warga sipil yang sebagian besar dari Desa Apau Ping dan kru pesawat, serta tujuh orang anggota militer. Warga sipil ini untuk dipekerjakan membangun pos pengamanan perbatasan RI-Malaysia di Desa Apau Ping. Heli juga dikabarkan mengangkut 1.800 kilogram logistik untuk keperluan pembangunan pos.
Helikopter berangkat dari Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu sekitar pukul 09.45 WITA. Saat menuju ke perbatasan Malaysia, Heli kehilangan kontak dengan pihak bandara sekitar pukul 11.30 WIT. Pesawat capung itu dikabarkan jatuh dan terperosok ke dalam jurang. Sekitar 13 orang meninggal. Dugan sementara heli itu jatuh akibat hempasan angin kencang.

Menurut Alvin, bila melihat kondisi medan tempat MI-17 jatuh yang berbukit curam dan dipenuhi hutan, ada dua hal yang bisa mengakibatkannya. Pertama adalah faktor cuaca berupa rotor atau angin berputar yang biasanya menerpa wilayah pegunungan. Bila helikopter terkena rotor tersebut, kata dia, kondisinya tidak akan stabil.

"Angin berputar ini bisa menekan heli ke bawah tanah sehingga sulit naik ke atas udara," ujar dia.

Kemudian kedua, kata Alvin, bila sistem perawatan pesawat tersebut tidak dilakukan secara disiplin. Misalnya, kata dia, perawatan secara berkala maupun kualifikasi para ahli yang ditunjuk merawat heli tersebut. "Kalau disiplin tidak akan ada masalah," ujar dia.
Alvin menyatakan tak melihat ada kemungkinan kesalahan manusia (human error) dalam kecelakaan pesawat tersebut. Alasannya, helikopter itu telah melakukan penerbangan dan singgah di beberapa tempat secara baik tanpa ada masalah sebelum kecelakaan.
jika anda belum mampu membeli helikopter setidaknya bisa sewa silakan hubungi ke kontak kami untuk sewa helikiopter